Website Anda mengalami HTTP Error 500 ? Perlu diketahui bahwa setiap website yang mengalami HTTP Error 500 ini, tentu website tersebut tidak bisa diakses oleh pengguna dan visitor. Namun bagi Anda pemilik website, Anda masih bisa masuk ke halaman dashboard. Penyebab paling umum yang sering dijumpai pada masalah HTTP Error 500 internal server ini karena rusaknya file.htaccess, script timeout, PHP version yang tidak support, file permission yang salah, themes, plugin dan Beberapa hal yang menyebabkannya meliputi file.
Jika Anda pernah mengakses sebuah halam website, dan pada website tersebut terdapat tampilan 503 Internal Server Error, maka artinya ada yang tidak beres dengan situs web tersebut. Sebelum masuk ke Solusi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kode status http. Pesan HTTP 100 (Continue) yaitu pemohon (web browser) harus melanjutkan permintaan. Karena server telah menerima sebagian data dari permintaan dan menunggu sisanya.
Contents
Daftar Kode Status HTTP :
- Pesan HTTP 100 (Continue) yaitu pemohon (web browser) harus melanjutkan permintaan. Karena server telah menerima sebagian data dari permintaan dan menunggu sisanya.
- Pesan 101 (Switching protocols) Permintaan server untuk beralih protokol.
- Pesan 200 (Successful) merupakan pesan dimana server berhasil memroses permintaan. Ini bisa di artikan bahwa server telah menyediakan halaman yang diminta. Jika Anda melihat pesan 200 ini pada file robots.txt website Anda, maka Googlebot telah mengambil data dengan sukses dari website.
- Pesan 201 (Created) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa permintaan telah berhasil dan server membuat sumber/resource baru.
- Pesan 202 (Accepted) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server telah menerima permintaan, tetapi belum diproses.
- Pesan 203 (Non-authoritative information) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server berhasil memroses permintaan, tetapi menampilkan informasi yang mungkin berasal dari sumber lain.
- Pesan 204 (No content) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak menampilkan konten apa pun atau kontent yang kosong.
- Pesan 205 (Reset content) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server berhasil memproses permintaan, tetapi tidak menampilkan konten apa pun. Namun tidak seperti Pesan respon 204, respons ini mengharuskan pemohon merefresh tampilan dokumen (misalnya, memasukan ulang input baru pada form).
- Pesan 206 (Partial content) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server berhasil memroses permintaan GET parsial.
- Pesan 300 (Multiple choices) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server memiliki beberapa pilihan tindakan dari permintaan dan memilih tindakan berdasarkan dari user atau pengguna.
- Pesan 301 (Moved permanently) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa halaman yang diminta telah secara permanen dipindahkan ke tempat baru atau website baru. Ketika server mengembalikan respons 301 ini (sebagai respon terhadap permintaan GET atau HEAD), secara otomatis mengarahkan user ke website baru. perlu Anda ketahui bahwa Anda harus menggunakan kode ini untuk memberi tahu Googlebot bahwa website atau situs Anda sudah permanen pindah ke lokasi baru.
- Pesan 302 (Moved temporarily) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa perpindahan laman yang bersifat sementara.
- Pesan 303 (See other location) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server mengembalikan kode ini ketika pemohon membuat permintaan GET berbeda ke lokasi yang berbeda dalam menerima respon.
- Pesan 304 (Not modified) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa halaman yang diminta belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir. Yaitu halaman tetap ketika server menampilkan respons ini, tidak mengembalikan isi halaman.
- Pesan 305 (Use proxy) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa pemohon hanya bisa mengakses halaman yang diminta dengan memakai proxy.
- Pesan 307 (Temporary redirect) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server sedang menampilkan halaman dengan halaman dari lokasi yang berbeda, tetapi user harus terus menggunakan lokasi asli untuk permintaan di masa depan. Kode ini mirip dengan 301.
- Pesan 400 (Bad request) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server tidak memahami sintaks code dari user.
- Pesan 401 (Not authorized) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa permintaan membutuhkan otentikasi atau hanya beberapa orang saja yang bisa mengakses halaman ini. biasanya server menampilkan respon ini untuk halaman setelah login.
- Pesan 403 (Forbidden) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server menolak permintaan tersebut. Jika Anda melihat bahwa bot mesin pencari menerima pesan ketika mencoba untuk menjelajah halaman valid dari situs Anda (Anda bisa melihat pesan ini di halaman Google Webmaster Tools bagian Crawl Errors), itu berarti bahwa server Anda memblokir akses bot google.
- Pesan 404 (Not found) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server tidak dapat menemukan halaman yang di inginkan user. Dimana server akan menampilkan pesan 404 ini jika permintaan untuk halaman tersebut tidak ada, atau halaman sudah di hapus dari website.
Biasanya halaman 404 ini sering di index oleh mesin pencari google, solusinya adalah menggunakan plugin 404 redirect ke homepage.
Pesan yang diawali dengan anka 5xx biasanya adalah mengarah ke server, Berikut contohnya seperti dibawah ini :
- Pesan 501 (Not implemented) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server tidak memiliki fungsi untuk memenuhi permintaan dari pengguna. Misalnya, server akan menampilkan kode ini ketika tidak mengenali permintaan user.
- Pesan 502 (Bad gateway) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server saat ini bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respon tidak valid dari file server.
- Pesan 503 (Service unavailable) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server saat ini tidak tersedia (karena sedang down atau dalam proses maintenance ). Umumnya, ini bersfiat sementara.
- Pesan 504 (Gateway timeout) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima permintaan tepat waktu dari server upstream.
- Pesan 505 (HTTP version not supported) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan.
Berikut ini Cara untuk mengatasi HTTP Error 500 pada Website :
Dengan mengetahui Penyebab & Kode-kode HTTP , sedikitnya Anda jadi lebih mengetahui jika suatu saat kode-kode error terbut muncul di website Anda. Berikut Hostingan akan menjelaskan Anda Bagaimana cara untuk mengatasi HTTP Error 500 pada website :
1. Coba Cek .htaccess
Dalam sebagian besar kasus eror HTTP 500 adalah dikarenakan oleh isi dari file
.htaccess yang terletak di dalam dalam folder hosting yang Anda coba tampilkan ke website. Biasanya eror seperti ini terjadi pada direktori utama domain yang Anda miliki. Bisa disebabkan karena 2 permasalahan, yang pertama karena alasan teknis dan yang kedua karena alasan keamanan dimana aturan yang tidak memperbolehkan untuk meng override melalui .htaccess.
Ketika Anda menerima pesan “Internal Server Error 500”, pertama-tama Anda harus memeriksa apakah salah satu arahan disebutkan dalam file .htaccess Anda dan baiknya komentar tersebut menempatkan “#” pada awal baris atau menghapus seluruh baris.
Begitu banyak baris pada file .htaccess yang nantinya akan membuat Anda kesulitan untuk memeriksa semua data yang memberikan permasalahan server ini. Cara mudahnya adalah dengan hanya menonaktifkan file dengan nama a.htaccess.
2. Cek Error Log
Jika isi file .htaccess Anda tidak ada masalah, selanjutnya adalah Anda harus mengaktifkan Error Log untuk situs yang bermasalah dan cobalah untuk terus melakukan reload masalah tersebut beberapa kali sehingga log dapat dihasilkan.
Jika log aktifitas menunjukkan pesan “Permission denied”, maka error disini disebabkan karena file / folder permissions.
Pastikan mengganti atau mengubah hak akses dari file(s) dan folder(s). hak akses yang baik yaitu 644 atau 755. Akses ini akan menghilangkan permission (izin) yang menyebabkan masalah dari HTTP error 500.
Harus Di Ingat: file PHP tidak harus memiliki izin 777. Jika Anda berusaha untuk membuka file PHP yang memiliki izin 777, maka akan mengakibatkan “Internal Server Error 500”. Untuk mengatasinya, hanya tinggal mengubah hak aksesnya menjadi 644 atau 755.
Kesimpulan :
Dari penjelasan diatas mengatasi HTTP Error 500 yaitu dengan 2 cara, Meng-uninstall Plugin & Meng-uninstall Tema WordPress di website Anda. Semoga artikel ini membantu Anda ya ! Bila Anda memiliki pertanyaan ataupun kendala terkait website Anda. Anda dapat berkonsultasi dengan Tim Support Hostingan melalui Live Chat atau Tiket yang sudah disediakan di Hostingan